AdSense Atas

Selasa, 19 Mei 2015

Harapan dan Cita-Cita



Dokter, ya itulah cita-cita saya ketika masih kecil. Sering sakit saat masih kecil membuat berpikiran ingin menjadi dokter karena menjadi dokter, saya tahu berapa tingkat kesehatan saya dan kelemahan saya apalagi bisa membantu untuk menyembuhkan orangtua dan saudara. Selama dari TK hingga SMP impian saya untuk menjadi dokter sangat besar. Untuk mewujudkan cita-cita itu, saya pun rajin masuk sekolah dan tidak pernah bolos sekolah. Alhasil nilai-nilai yang saya terima cukup memuaskan dan membuat orangtua saya bangga sama saya.

            Namun ketika lulus SMP, pikiran saya berubah drastis, jika ingin memilih kedokteran maka harus masuk SMA dan jurusan IPA, sementara yang ingin masuk jurusan tersebut sangat banyak. Hal itu membuat saya drop apalagi jika masuk SMA maka wajib kuliah, sementara saya hidup dalam kesederhanaan. Saya berpikir mungkin masuk kuliah dan mengambil jurusan kedokteran suatu hari nanti, biaya yang dikeluarkan sangat besar dan apa mungkin orangtua saya dapat membiayai kuliah saya. Pikiran saya membuat saya pesimistis dan putus asa. Suatu hari teman saya mengajak saya untuk masuk ke SMK, kenapa harus SMK? Dengan penjelasan yang jelas dari teman saya membuat saya pun berubah haluan dari cita-cita dari dokter menjadi insinyur mesin, dan masuklah saya ke SMK.
            Setelah mengerjakan UN SMK, saya pun dipanggil kerja. Keahlian saya di SMK membuat saya kerja kontrak selama setahun di PT.Astra Otoparts divisi Shop&Drive. Selama bekerja, saya berpikir inilah takdir saya menjadi seorang dokter, bukan manusia tetapi mesin, iya dokter mesin yang mendengar keluhan pelanggan, mencari troubleshooting, memperbaiki, dan selesai.
            Mungkin cita-cita saya terwujud walaupun sedikit menyimpang sih. Meskipun bekerja di Astra, saya merasa belum puas karena saya masih lulusan SMK yang mungkin ketika saya keluar dari Astra dan mencari pekerjaan lain, saya sangat kesusahan untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Sebelum kontrak kerja saya berakhir, saya mendaftarkan diri ke Universitas Gunadarma dengan harapan saya bisa sukses seperti anak dari teman ayah saya yang lulusan Universitas Gunadarma. Ayah bercerita bahwa temannya yang memiliki anak, lulus di Gunadarma jurusan teknik mesin dan mendapatkan pekerjaan dengan honor yang tinggi. Hal itu membuat saya benar-benar yakin masuk ke Gunadarma.
            Alhamdulillah saya pun diterima oleh Universitas Gunadarma jurusan teknik mesin. Saya berharap semoga saya bisa seperti anak teman ayah saya yang bisa sukses, apalagi cita-cita menjadi dokter mesin bisa terwujud sepenuhnya di sini.

2 komentar:

  1. Berusahalah dengan penuh semangat dan bahagia, sukseslah kamu

    ( Nurhuda.SSi )

    BalasHapus
  2. Berusahalah dengan penuh semangat dan bahagia, sukseslah kamu

    ( Nurhuda.SSi )

    BalasHapus