Dokter, ya itulah
cita-cita saya ketika masih kecil. Sering sakit saat masih kecil membuat berpikiran
ingin menjadi dokter karena menjadi dokter, saya tahu berapa tingkat kesehatan
saya dan kelemahan saya apalagi bisa membantu untuk menyembuhkan orangtua dan
saudara. Selama dari TK hingga SMP impian saya untuk menjadi dokter sangat
besar. Untuk mewujudkan cita-cita itu, saya pun rajin masuk sekolah dan tidak
pernah bolos sekolah. Alhasil nilai-nilai yang saya terima cukup memuaskan dan
membuat orangtua saya bangga sama saya.
Namun ketika lulus SMP, pikiran saya
berubah drastis, jika ingin memilih kedokteran maka harus masuk SMA dan jurusan
IPA, sementara yang ingin masuk jurusan tersebut sangat banyak. Hal itu membuat
saya drop apalagi jika masuk SMA maka wajib kuliah, sementara saya hidup dalam
kesederhanaan. Saya berpikir mungkin masuk kuliah dan mengambil jurusan
kedokteran suatu hari nanti, biaya yang dikeluarkan sangat besar dan apa
mungkin orangtua saya dapat membiayai kuliah saya. Pikiran saya membuat saya
pesimistis dan putus asa. Suatu hari teman saya mengajak saya untuk masuk ke
SMK, kenapa harus SMK? Dengan penjelasan yang jelas dari teman saya membuat
saya pun berubah haluan dari cita-cita dari dokter menjadi insinyur mesin, dan
masuklah saya ke SMK.
Setelah mengerjakan UN SMK, saya pun
dipanggil kerja. Keahlian saya di SMK membuat saya kerja kontrak selama setahun
di PT.Astra Otoparts divisi Shop&Drive. Selama bekerja, saya berpikir
inilah takdir saya menjadi seorang dokter, bukan manusia tetapi mesin, iya
dokter mesin yang mendengar keluhan pelanggan, mencari troubleshooting,
memperbaiki, dan selesai.
Mungkin cita-cita saya terwujud
walaupun sedikit menyimpang sih. Meskipun bekerja di Astra, saya merasa belum
puas karena saya masih lulusan SMK yang mungkin ketika saya keluar dari Astra
dan mencari pekerjaan lain, saya sangat kesusahan untuk mendapatkan pekerjaan
tersebut. Sebelum kontrak kerja saya berakhir, saya mendaftarkan diri ke
Universitas Gunadarma dengan harapan saya bisa sukses seperti anak dari teman
ayah saya yang lulusan Universitas Gunadarma. Ayah bercerita bahwa temannya
yang memiliki anak, lulus di Gunadarma jurusan teknik mesin dan mendapatkan
pekerjaan dengan honor yang tinggi. Hal itu membuat saya benar-benar yakin
masuk ke Gunadarma.
Alhamdulillah saya pun diterima oleh
Universitas Gunadarma jurusan teknik mesin. Saya berharap semoga saya bisa
seperti anak teman ayah saya yang bisa sukses, apalagi cita-cita menjadi dokter
mesin bisa terwujud sepenuhnya di sini.
Berusahalah dengan penuh semangat dan bahagia, sukseslah kamu
BalasHapus( Nurhuda.SSi )
Berusahalah dengan penuh semangat dan bahagia, sukseslah kamu
BalasHapus( Nurhuda.SSi )